Jawahirul Kalamiyah
kitab Jawahirul Kalamiyah ini adalah karya Syekh Thahir bin Saleh al-Jazairi. Kitab ini berisi pelajaran ilmu tauhid dasar. Pembahasan
dalam buku ini sangat mudah, padat, dan logis. Buku ini disusun dengan
metode tanya-jawab, sehingga akan memudahkan pemahaman dan langsung pada
tujuan (to the point).
1. Tanya: apakah arti aqidah dalam Islam?
Question : How does faith in Allah as a whole?
5. Tanya: Bagaimana mengimani Allah SWT secara rinci?
6. Tanya: bagaimna meyakini dengan Wujud nya Allah SWT?
Question: how to believe with his realization of Allah? Answer: namely believing that Allah has a form, and his form was dengandzat its own and nothing could resemble him at all. And verily Allah believes his form was a major liability, and it is not possible truth of God suffered a damage / lost.
7. Tanya: bagaimana meyakini dengan sifat Awal Allah SWT?
Question: how do believe the nature of Early Allah? Answer: that we should believe that the almighty Earlier, namely in fact the reality was there before all in this universe there, and not in God's self reliance with the problem of time in the event. Allah SWT and his form was the earliest nothing that preceded it.
8. Tanya: bagaimana meyakini sifat Kekal Allah SWT?
9. Tanya: bagaimana meyakini sifat Allah SWT itu tidak menyerupai dengan mahluk?
Question: how to believe in Allah's nature does not resemble the creature?
10. Tanya: bagaimana meyakini sifat dzat Allah lain daripada mahluk ?
Question: how to believe in the One God other than the nature of the creature? Answer: that we should believe that his Essence of Allah Almighty did not resemble creatures of the properties that we usually see. In other words, do not get crossed like that, because Allah does not not like it, there is nothing like Allah with anything.
11. Tanya: bagaimana meyakini bahwa sesungguhnya sifat Allah SWT itu tidaklah sama dengan sifat mahluk?
12. Tanya: bagaimana meyakini bahwa sesungguhnya perbuatan Allah SWT itu tidaklah sama dengan perbuatan mahluk?
Question: how do believe that the actual act of Allah was not the same as being the act?
13. Tanya: bagaimana meyakini bahwa allah itu berdiri sendiri tanpa butuh apapun? Jawab: yaitu dengan meyakini bahwa Allah SWT itu tidak butuh terhadap sesuatu yang ada, maka tidaklah butuh terhadap suatu tempat, dan tidaklah butuh terhadap waktu atau apapun dari sifat mahluk sama sekali. Karena Allah yang Maha Kaya dari semua yang ada, dan segala sesuatu itulah yang butuh kepada Allah SWT.
Question: how do believe that god is a stand-alone without any need? Answer: namely believing that Allah was no need for something that exists, it is not needed to somewhere, and it is not needed for the time being or any of the properties altogether. Because God is Rich of all that exists, and everything that is needed to Allah SWT.
14. Tanya: bagaimana meyakini sifat Hidup Allah SWT?
Question: how to believe in the nature of life Allah?
15. Tanya: bagaimana meyakini sifat Tunggal Allah SWT?
16. Tanya: bagaimana meyakini sifat mengetahui Allah SWT?
17. Tanya: bagaimana meyakini sifat kuasa Nya Allah SWT?
18. Tanya: bagaimana meyakini sifat Allah SWT maha Berkehendak?
19. Tanya: bagaimana meyakini sifat Allah maha Mendengar?
20. Tanya: bagaiman meyakii sifat melihatnya Allah SWT?
21. Tanya : bagaiman meyakini sifat Kalam nya Allah SWT?
22. Tanya: beritahu saya tentang sifat yang tidak mungkin dimiliki Tuhan kita Allah SWT?
23. Tanya: beritahu saya tentang kekuasaan yang Allah SWT perbuat terhadap sesuatu?
24. Tanya: apakah maksud dari istiwa (duduk) nya Allah SWT seperti dalam surat Alquran ‚arrohmanu ‘alal ‘arsy syistawa‛?
25. Tanya: apakah boleh kita kita meyakini Allah SWT mempunyai tangan, mata, dan sejenisnya?
KITAB
JAWAHIRUL KALAMIYYAH
TANYA JAWAB
SEPUTAR AQIDAH AHLUSSUNNAH WALJAMAAH
1. Tanya: apakah arti aqidah dalam Islam?
Jawab: Aqidah dalam Islam adalah keyakinan kita terhadap apa yang ada
pokok ajaran dalam Islam sehingga dengan itu ibadah kita menjadi sah.
Question: what’s the meaning of Aqidah Islam?
Answer :
Aqidah Islam is our conviction about what there is in means of islamic precept.
So with it, our pray or our islamic devotion be valid.
2.Tanya: apakah makna Islam ?
Jawab: Islam adalah
yang diucapkan dengan lisan, dikuatkan dalam hati, bahwa sesungguhnya semua
yang datang dari Nabi Muhammad saw ini adalah benar dan nyata.
Question: what is islam?
Answer :
islam is what say with word believe with all of heart and sure that everything
who our prophet Muhammad SAW brought are truth and realize.
3. Tanya: Apa itu rukun Iman / aqidah dalam Islam ? Jawab: Rukun Iman itu ada enam, yaitu iman kepada Allah, iman kepada para Malaikat, iman kepada kitab-kitab Allah, Iman kepada rasul-rasul Allah, iman kepada hari akhir, dan iman kepada ketentuan Allah.
Question: what is the rukuns of aqidah islamiyah, exactly the foundation of aqidah islamiyah?
3. Tanya: Apa itu rukun Iman / aqidah dalam Islam ? Jawab: Rukun Iman itu ada enam, yaitu iman kepada Allah, iman kepada para Malaikat, iman kepada kitab-kitab Allah, Iman kepada rasul-rasul Allah, iman kepada hari akhir, dan iman kepada ketentuan Allah.
Question: what is the rukuns of aqidah islamiyah, exactly the foundation of aqidah islamiyah?
Answer : Six kind of aqidah islamiyah are believe
to Allah SWT, believe to malaikat, believe to kitab, believe to rasul, believe
to the end of day, believe to fate of Allah SWT.
Bab Pertama – Iman
kepada Allah SWT
4.
Tanya: Bagaimana mengimani Allah SWT secara utuh?
Jawab:
yaitu dengan meyakinkan diri bahwa Allah SWT itu mensifati dari semua sifat
sempurna dan mulia, keluar dari semua sifat yang tidak mungkin bagi Allah SWT.
Question : How does faith in Allah as a whole?
Answer:
namely to convince themselves that Allah was mensifati of all perfect and noble
nature, out of all the properties that it is impossible for Allah.
5. Tanya: Bagaimana mengimani Allah SWT secara rinci?
Jawab:
bahwa Allah SWT itu itu tetap pada wujudNya, paling Awal, kekal, lain dari
mahluk, tidak Tergantung dengan Sesuatu, yang Maha Tunggal, yang Hidup, yang
Mengetahui, yang Kuasa, yang Berkehendak, yang Mendengar, yang Melihat, yang
Berfirman (berkata), dan sesungguhnya Allah itu Hidup, Mengetahui, Berkehendak,
Muridh, Mendengar, Melihat, Berfirman (berkata).
Question : How does faith in Allah in detail?
Question : How does faith in Allah in detail?
Answer:
that Allah SWT that it remains on His shape, most beginning, eternal, another
of the creatures, not Depending on something, the Most Single, the Living, the
Knowing, the Powerful, the will, the Hearing, the Seeing, the Speaking (said),
and Allah is the Living, Knowing, wills, Muridh, Hearing, Seeing, Speaking
(say).
6. Tanya: bagaimna meyakini dengan Wujud nya Allah SWT?
Jawab: yaitu dengan
meyakini bahwa Allah SWT itu mempunyai wujud, dan wujudnya itu dengandzat nya
sendiri dan tidak ada yang bisa menyerupai dengannya sedikitpun. Dan
sesungguhnya meyakini wujudnya Allah SWT itu adalah satu kewajiban yang utama,
dan tidaklah mungkin kebenaran Allah itu mengalami suatu kerusakan / hilang.
Question: how to believe with his realization of Allah? Answer: namely believing that Allah has a form, and his form was dengandzat its own and nothing could resemble him at all. And verily Allah believes his form was a major liability, and it is not possible truth of God suffered a damage / lost.
7. Tanya: bagaimana meyakini dengan sifat Awal Allah SWT?
Jawab: yaitu kita
harus meyakini bahwa itu maha Awal, yaitu sesungguhnya wujudnya itu ada sebelum
semua di semesta ini ada, dan tidak ada dalam diri Allah ketergantungan
dengan
masalah waktu dalam kejadiannya. Dan wujudnya Allah SWt itu paling awal tidak
ada yang mendahuluinya.
Question: how do believe the nature of Early Allah? Answer: that we should believe that the almighty Earlier, namely in fact the reality was there before all in this universe there, and not in God's self reliance with the problem of time in the event. Allah SWT and his form was the earliest nothing that preceded it.
8. Tanya: bagaimana meyakini sifat Kekal Allah SWT?
Jawab: yaitu dengan
menyakini banhwa Allah SWT itu maha Kekal. Dan sesungguhnya kekekalannya itu
tidak ada batasannya. Dan sesungguhnya kekekalan Allah SWT itu tidaklah berubah
sedikitpun. Dan tentunya kebenaran sifat Kekal nya Allah SWT itu tidak
terpengaruh dengan batasan waktu.
Question: how to believe in eternal nature of God Almighty?
Question: how to believe in eternal nature of God Almighty?
Answer: that is to
believe that Allah almighty banhwa Eternal. And indeed eternity that there is
no limit. And indeed eternity Allah has not changed one bit. And of course, the
truth of his eternal nature of Allah was not affected by time constraints.
9. Tanya: bagaimana meyakini sifat Allah SWT itu tidak menyerupai dengan mahluk?
Jawab: yaitu kita
harus meyakini bahwa Allah SWT itu tidaklah menyerupai dengan sesuatu apapun.
Tidak juga dalam Dzat nya, dan tidak juga dalam sifat nya, dan juga tidak dalam
apa yang dikakukan Allah SWT.
Question: how to believe in Allah's nature does not resemble the creature?
Answer: that we should believe that Allah was not resembled anything.
Nor in its Essence, and not also in his nature, nor in what Allah SWT stiffened.
10. Tanya: bagaimana meyakini sifat dzat Allah lain daripada mahluk ?
Jawab:
yaitu kita harus meyakini bahwa dzat nya Allah SWt itu tidak menyerupai dari
sifat-sifat mahluk yang biasa kita lihat. Dengan kata lain, jangan sampai
terlintas seperti itu, karena sesungguhnya Allah tidak tidak seperti itu, tidak
ada yang menyerupai Allah SWT dengan apapun.
Question: how to believe in the One God other than the nature of the creature? Answer: that we should believe that his Essence of Allah Almighty did not resemble creatures of the properties that we usually see. In other words, do not get crossed like that, because Allah does not not like it, there is nothing like Allah with anything.
11. Tanya: bagaimana meyakini bahwa sesungguhnya sifat Allah SWT itu tidaklah sama dengan sifat mahluk?
Jawab: yaitu dengan
meyakinkan bahwa Allah SWT itu tidaklah bisa disamakan dengan apa yang kita
ketahui, dan sesungguhnya kekuasaan Allah itu tidaklah sama dengan kekuasaan
kita, dan sesungguhnya kehendekanya Allah itu tidaklah sama dengan kehendak
kita, dan sesungguhnya hidupnya Allah tidaklah sama degan hidupnya kita, dan
sesungguhnya mendengarnya Allah tidaklah sama dengan mendengarnya kita, dan
sesungguhnya
melihatnya Allah tidaklah sama dengan melihatnya kita, dan sesungguhnya
perkataan Allah itu tidaklah sama dengan perkataan kita.
Question: how do believe that the true nature of Allah it is not the same as the nature of the creature? Answer: namely by ensuring that Allah was not comparable to what we know, and the real power of God is not the same as our power, and indeed kehendekanya God is not the same as our will, and indeed life of God is not the same degan life we, and actually heard God is not the same as we hear it, and actually saw God not the same as we see it, and indeed the word of God is not the same as our words.
Question: how do believe that the true nature of Allah it is not the same as the nature of the creature? Answer: namely by ensuring that Allah was not comparable to what we know, and the real power of God is not the same as our power, and indeed kehendekanya God is not the same as our will, and indeed life of God is not the same degan life we, and actually heard God is not the same as we hear it, and actually saw God not the same as we see it, and indeed the word of God is not the same as our words.
12. Tanya: bagaimana meyakini bahwa sesungguhnya perbuatan Allah SWT itu tidaklah sama dengan perbuatan mahluk?
Jawab: yaitu dengan
meyakini bahwa sesungguhnya perbuatann Tuhan kita, Allah SWT tidaklah sama
dengan pernuatan segala sesuatu yang wujudnya ada, dan sesungguhnya perbuatan
Tuhan kita, Allah SWT itu tidaklah membutuhkan perantara dan tanpa bantuan
alat, karena perintah Nya, jika Ia menghendaki sesuatu hanyalah dengan
mengucapakan jadilah, maka jadilah sesuatu itu.dansesungguhnya tidaklah Allah
perbuat terhadap sesuatu itu karena Allah butuh padanya, dan sesungguhnya
tidaklah Allah perbuat terhadap sesuatu itu pasti ada kegunaannya / manfaatnya
hal ini karena sifat bijaksananya Allah SWT.
Question: how do believe that the actual act of Allah was not the same as being the act?
Answer: namely
believing that the real perbuatann our Lord, Allah is not the same as pernuatan
everything its form exists, and in fact the act of our Lord, Allah was not in
need of an intermediary and without the help of tools, because the command of
his, if he wants something just by mengucapakan be, then so be
itu.dansesungguhnya not God do something against something is because God took
him, and indeed it is not God do to something that must be uses / benefits of
this case because of the nature wise Allah.
13. Tanya: bagaimana meyakini bahwa allah itu berdiri sendiri tanpa butuh apapun? Jawab: yaitu dengan meyakini bahwa Allah SWT itu tidak butuh terhadap sesuatu yang ada, maka tidaklah butuh terhadap suatu tempat, dan tidaklah butuh terhadap waktu atau apapun dari sifat mahluk sama sekali. Karena Allah yang Maha Kaya dari semua yang ada, dan segala sesuatu itulah yang butuh kepada Allah SWT.
Question: how do believe that god is a stand-alone without any need? Answer: namely believing that Allah was no need for something that exists, it is not needed to somewhere, and it is not needed for the time being or any of the properties altogether. Because God is Rich of all that exists, and everything that is needed to Allah SWT.
14. Tanya: bagaimana meyakini sifat Hidup Allah SWT?
Jawab: yaitu dengan
meyakini Allah SWT itu hidup, dan sesungguhnya hidup nya Allah SWT itu tidaklah
sama seperti hidup nya kita, maka sesungguhnya hidup nya kita (mahluk) itu membutuhkan
perantara baik diri sendiri atau yang lain, dan hidup Nya Allah SWT tidaklah
membutuhkan apapun.
Question: how to believe in the nature of life Allah?
Answer: that is to
believe Allah is alive, and indeed his life Allah was not the same as his life
we are, then surely his life we are (creatures) that requires intermediaries
either themselves or others, and live Him Allah is not in need of any ,
15. Tanya: bagaimana meyakini sifat Tunggal Allah SWT?
Jawab: yaitu dengan meyakini bahwa Allah SWT
it maha tunggal, tidaklah ada selain Allah, dan tidaklah ada yang bisa
menadingi Nya, dan tidaklah ada yang menyamai Nya, dan tidaklah ada yang
melawan dan menyaingi Nya.
Question: how to believe in nature Single Allah?
Question: how to believe in nature Single Allah?
Answer: namely believing that Allah it is most
singular, does not exist apart from God, and it is there that could menadingi
Him, and Him not have a match, and it is not there and compete against him.
16. Tanya: bagaimana meyakini sifat mengetahui Allah SWT?
Jawab: yaitu dengan
meyakini bahwa Allah SWT mempunyai sifat mengetahui, dan sesungguhnya Allah
terhadap segala sesuatu apapun pasti mengetahui, mengetahui segalanya baik
secara kasat mata atau yang tidak nampak / dhohir atau batin. Dan mengetahui
semua jumlah butiran pasir atau tetesan air hujan bahkan jumlah semua daun yang
ada di pohon. Dan megetahui sesuatu yang rahasia / samar bagi Allah itu semua
tidak ada yang samara tau bisa disembunyikan. Dan sifat mengetahui nya Allah
itu
tidaklah membutuhkan sebab atau perantara apapun. Sudah wajar mengetahui segala
sesuatu itu bahkan sebelum sesuatu itu ada atau diwujudkan oleh Allah SWT.
Question: how to believe in the nature of knowing Allah?
Question: how to believe in the nature of knowing Allah?
Answer:
namely believing that Allah has the nature of knowing, and that Allah against
all surely know anything, know everything either visible or invisible / Dhohir
or mind. And knowing all the number of grains of sand or raindrops even the sum
of all the leaves on the tree. And megetahui concealed / vague for God it is all
nothing samara tau can be hidden. And the nature of her knowing God
it
does not need a reason or any intermediaries. Reasonable already know
everything even before that something exists or is manifested by Allah SWT.
17. Tanya: bagaimana meyakini sifat kuasa Nya Allah SWT?
Jawab: yaitu dengan
meyakini sesungguhnya Allah SWT itu mempunyai kekuasaan dan sesungguhnya Allah
SWT yang maha Berkuasa terhadap segala sesuatu.
Question: how to believe in his power nature of Allah?
Question: how to believe in his power nature of Allah?
Answer: that is to
believe in Allah SWT that have the authority and indeed Allah the Most Powerful
over everything.
18. Tanya: bagaimana meyakini sifat Allah SWT maha Berkehendak?
Jawab: yaitu dengan
meyakini bahwa Allah SWT itu mempunyai sifat maha berkehendak, dan sesungguhnya
suatu kejadian itu tidaklah mungkin terjadi tanpa kehendak Allah, singkatnya
segala sesuatu sesuai kehendaknya, dan tentunya tanpa kehendak Nya tidaklah
mungkin sesuatu itu terjadi.
Question: how do believe the nature of Allah Wills?
Question: how do believe the nature of Allah Wills?
Answer: namely
believing that Allah willed it has a great nature, and indeed an event that is
not possible without the will of God, in short everything at will, and
certainly without His will is not perhaps something that happens.
19. Tanya: bagaimana meyakini sifat Allah maha Mendengar?
Jawab: yaitu dengan meyakini bahwa
sesungguhnya Allah SWT mempunyai sifat maha Mendengar, dan sesungguhnya Allah
mendegar segala sesuatu, bahkan yang samar bagi Allah itu sangatlah jelas, dan
tentunya mendengarnya Allah tidaklah sama dengan mendengarnya kita, karena
mengengarnya kita membutuhkan alat yaitu telinga, dan cara mendengarnya Allah
tidaklah membutuhkan bantuan alat apapun.
Question: how to believe in the nature of God is Listening?
Question: how to believe in the nature of God is Listening?
Answer: namely believing that Allah SWT has the properties of all-hearing, and
verily Allah mendegar everything, even that faint for God is very clear, and
certainly hear that God is not the same to hear us, because mengengarnya we
need a tool that ear, and how hear God does not need the help of any tool.
20. Tanya: bagaiman meyakii sifat melihatnya Allah SWT?
Jawab: yaitu dengan
meyakini bahwa Allah SWT mempunyai sifat maha melihat, dan semuanya sesuatu
yang ada itu Allah bisa melihatnya, seperti halnya Allah bisa melihat semut
hitam kecil yang berjalan di malam gelap, atau yang lebih kecil dari itu semua,
tidak ada sesuatu apapun yang bisa terlewat dari pandangan Allah di muka bumi
dan langit ini baik secara dhohir (nyata) ataupun batin (ghaib). Tidaklah sama
cara melihat Allah dengan melihatnya kita mahluk. Karena melihatnya kita itu
membutuhkan alat dua mata, dan melihatnya Allah SWt itu terlepasa dari alat
atau bentuk apapun.
Question: how to see it to believe the nature of Allah?
Question: how to see it to believe the nature of Allah?
Answer: namely believing that Allah has the properties of all-seeing,
and everything is something there that God could see it, just as God could see
small black ants running in the dark night, or smaller than it all, there is
nothing that could be missing from the sight of God on earth and the sky either
Dhohir (real) or inner (unseen). It is not the same way we see God by looking
creatures. Because we saw the need for tools two eyes, and saw God the Almighty
terlepasa of tools or any form.
21. Tanya : bagaiman meyakini sifat Kalam nya Allah SWT?
Jawab:
yaitu dengan meyakini bahwa Allah SWT itu mempunyai sifat maha berbicara
(kalam) dan sesungguhnya Berbicaranya Allah SWT itu tidaklah sama dengan
berbicaranya kita mahluk. Karena sesungguhnya berbicaranya kita (mahluk)
membutuhkan perantara alat yaitu mulut, bibir dan lidah. Dan berbicaranya Allah
SWT tidaklah sama seperti demikian.
Question: how do believe Kalamnya nature of Allah?
Question: how do believe Kalamnya nature of Allah?
Answer:
namely believing that Allah SWT that have the nature of maha speaking (kalam)
and verily Allah's speech is not the same as we are speaking beings. Because
actually speaking we (beings) requires that the intermediary of a mouth, lips
and tongue. And speaking of Allah is not like that.
22. Tanya: beritahu saya tentang sifat yang tidak mungkin dimiliki Tuhan kita Allah SWT?
Jawab: sifat yang
tidak mungkin dari yang seharusnya dimiliki Allah SWT, dan tidaklah pantas
Allah SWT disifatkan dengan hal itu yaitu, ‘Adam (Tidak kekal), khuduutsul fana
(menemui kerusakan), mumatsalatu lilkhawadist (ada yang menyerupai), ikhtiyaaju
lighairihi
(butuh terhadap sesuatu selain Allah SWT), wujudu syariik (mepunyai sekutu,
tidak tunggal), ‘ajzu (lemah), karohatu aiy wuku’u syaiun bighairi irodatin
(terpaksa akan sesuatu tanpa ada irodah / ketentuan Allah SWT), jahlu wa
asybahu dzalik (menyerupakan sesuatu dengan Allah SWT). Dan kesemuanya itu
tidakhlah mungkin / mustahil Allah SWT disifatkan seperti halnya sifat-sifat di
atas. Dan Tuhan kita Allah SWT tidaklah disifatkan dengan sifat apapun kecuali
dengan sifat yang Maha Sempurna.
Question : tell me about the nature of our Lord may not owned by Allah?
Question : tell me about the nature of our Lord may not owned by Allah?
Answer:
the nature of which is not possible than it should be owned by Allah, and Allah
does not deserve characterized with it, namely, 'Adam (not eternal), khuduutsul
mortal (see damage), mumatsalatu lilkhawadist (there is nothing like),
ikhtiyaaju
lighairihi
(need for something other than Allah), wujudu syariik (mepunyai ally, not
singular), 'ajzu (weak), karohatu AIY wuku'u syaiun bighairi irodatin (forced
to be something without irodah / provision of Allah), jahlu wa asybahu dzalik
(likening anything with Allah). And all of it tidakhlah possible / impossible
Allah characterized as well as the properties above. And the Lord God Almighty
is not characterized by anything except the nature of the nature of the
Perfect.
23. Tanya: beritahu saya tentang kekuasaan yang Allah SWT perbuat terhadap sesuatu?
Jawab: perbuatan
Allah SWT itu seperti halnya, menjadikan manusia kaya, atau menjadi miskin,
atau menjadi sehat atau sakit, dan lain sebagainya.
Question : tell me about the power of Allah do to something?
Question : tell me about the power of Allah do to something?
Answer : Allah's
actions as well, making a rich man, or being poor, or being healthy or sick,
and so forth.
24. Tanya: apakah maksud dari istiwa (duduk) nya Allah SWT seperti dalam surat Alquran ‚arrohmanu ‘alal ‘arsy syistawa‛?
Jawab:
yang dimaksud dengan duduknya ini adalah kepantasan yang di sifatkan pada Allah
SWT dan keagungan yang dimiliki Allah SWT yang maha luhur dan agung, yang sudah
kita ketahui bersama adalah kewajaran, dan caranya sendiri kita tidak mengetahui
nya. Dan duduknya di atas Arsy tentunya tidaklah sama seperti halnya duduknya
manusia dalam perahu, atau ketika kita duduk diatas onta, atau kita duduk
diatas kasur. Oleh karenanya digambarkanlah seperti di atas supaya jagan sampai
keliru memahaminya, supaya tidak menyamakan terhadap Allah dan mahluk termasuk
sifatnya. Dan selanjutnya kita harus yakini dari dalil akal atau dalil quran
bahwa itu semua (duduknya) Allah SWT tidaklah sama dengan sesuatu apapun.
Seperti halnya dzatnya Allah SWT itu tidaklah pantas disamakan dengan sifat
yang ada pada mahluk. Dan apa yang dinisbatkan (di maksudkan) tidaklah pantas
diarahkan pada Allah SWT dari sifat sifat mahluk.
Question: what is the purpose of istiwa (his Allah as in the letter of the Koran, arrohmanu 'alal' Throne syistawa '?
Question: what is the purpose of istiwa (his Allah as in the letter of the Koran, arrohmanu 'alal' Throne syistawa '?
Answer:
This is a seat that is propriety attribute to Allah and majesty possessed
almighty Allah is sublime and noble, which we all know is fairness, and in his
own way we do not know her. And his seat above the Throne is certainly not the
same as it does human seat in the boat, or when we sit on a camel, or we sit on
the mattress. Therefore digambarkanlah as above so jagan to mistakenly
understand it, that does not equate to God and creatures including nature. And
then we have to believe on reasonable proposition or argument of the Quran that
it all (his) Allah is not the same with anything. As with dzatnya Allah was not
appropriate equated with that of the creature nature. And what is attributed
(in the mean) is inappropriate directed at Allah of the properties of creatures.
25. Tanya: apakah boleh kita kita meyakini Allah SWT mempunyai tangan, mata, dan sejenisnya?
Jawab: itu semua sudah dikabarkan dalam kitab
suci Al-Quran kalimat tangan, dalam firman Nya yang mulia, ‚Yadullahi fauqo
aidiihim‛, dan maksud tangan disini (dalam firman Allah) ‚maa mana’aka
antasjuda lima kholaqtu biyadayya‛, dan kalimat mata (seperti dalam firman Nya)
‚fasbir lihukmi robbika fainnaka bi’ayuninaa‛. Dan sesungguhnya tidaklah semua
itu diturunkan kecuali ada maksud di dalamnya yang ada dalam kitab yang
diturunkan, atau ada maksud di dalamnya kepada nabi yang di utus kepadanya. Question:
whether we should we believe Allah has hands, eyes, and the like?
Answer: it's all been reported in the holy book the Koran sentences hand, in
the word of his glorious,, Yadullahi fauqo aidiihim ', and hand the intention
here (in the words of God), maa mana'aka antasjuda five kholaqtu biyadayya',
and the phrase eye (as in the word of his), fasbir lihukmi robbika fainnaka
bi'ayuninaa '. And indeed it is not all that lowered unless there is intent in
it that there is in the book are derived, or no purpose in it to the prophet
who was sent to him.
26.
Tanya: bagaimana mengartikan tangan
Allah?
Jawab: mengartikan tangan dapat
diartikan akan dengan keluhuran Allah SWT, dan begitu juga mengartikan kalimat
mata, dan sesungguhnya semuanya itu tidaklah dimaksudkan kepada Allah SWT,
karena yang dimaksudkan tadi masih bersentuhan dengan sifat mahluk. Dan kita
harus meyakini sesungguhnya tadi itu (tangan, mata) tangan tidaklah sama dengan
tangan kita / apapun, begitu juga menafsirkan mata. Dan sudahlah sepantasnya
kita memahami semua ini berbeda antara (mahluk yang diciptakan Allah dangan
dzat Nya Allah SWT), karena sekali lagi Allah tidaklah sama dengan sesuatu
apapun. Question: how to interpret the hand of God?
Answer: deciphering the hand can be
interpreted to be the nobleness of Allah, and so does the sentence mean eyes,
and behold, they are not intended to God, because that meant was still in
contact with nature beings. And we have to believe it was true (hands, eyes)
hands are not the same with our hands / whatever, as well as interpreting the
eye. And never mind all of this is appropriate that we understand the
difference between (a creature that God created His invitation Essence of
Allah), because once again God is not the same with anything.
Yes nak-nak.... sipppppppppppp and sukses all and Jayalah Mawar kita
BalasHapusKeren.. sukses selalu ya.. Khamlah dkk.. semoga matholiul Anwar makin bersinar..amiin
BalasHapusKeren.. sukses selalu ya.. Khamlah dkk.. semoga matholiul Anwar makin bersinar..amiin
BalasHapussip mantap nambah pengetahuan ane... :v
BalasHapus